Cerita Bokep Indonesia – Cersex Suster Yang Sangat Menggoda Sex ku ini mungkin sekiranya kurang wajar, tapi ini benar nyata aku alami sendiri. Aku menulis semua yang terjadi dan yang aku alami saat itu. Sungguh kenangan Fantasi Sex ku kali ini memang sangat beresiko, tapi aahh aku cuek, birahi sudah sampai ujung kepala kenapa tidak aku langsungkan saja niatku ini dengan perawat cantik yang saat itu merawatku di sebuah rumah sakit swasta dikotaku.
Perkenalkan namaku Ajik, umurku saat ini 23 tahun. Dengan umurku ku yang sudah dibilang dewasa ini aku saja masih mudah terserang penyakit, karena kebiasaanku dari kecil sudah sering terkan penyakit sampai sekarang aku beranjak dewasa masih saja atidak berubah. Kejadian ini terjadi saat aku sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Saat itu kulihat seorang perawat yang sangat cantik dan tentunya sangat seksi. Bertubuh kurang lebih 165cm dengan berat badan kutafsir kira-kira 50kg, body nya sangat bagus sekali. Payudarnya begitu menonjol, dan pantatnya yang ketat terlihat dibalik rok putih yang ia kenakan.
Saat pagi hari dia membersihkan kamarku dan mengecek keadaanku aku mencoba menggodanya, dia hanya tersipu malu, lalu kuajak dia berkenalan, dia diam saja sambil menunjuk tanda pengenal di dadanya. Ternyata perawat cantik dan seksi itu namanya Farida. Setelah mengetahui namanya akupun mengajaknya biacar sambil dia mengecek keadaanku. Tapi Farida masih diam saja sambil tersenyum-senyum saja. Aku dengan PEDE ngajak berkenalan dengan perawat cantik itu karena aku juga memilki face yang sangat menarik bagi kaum wanita. Belum juga menjawab bicaraku perawat itu akhirnya meninggalkan aku karena tugasnya di kamarku sudah selesai. “Naaah cewek begini ini yang aku suka, sedikit jaim, tapi menggairahkan” ujarku setelah perawat itu meninggalkanku sendiri. Cersex Suster
Keesokan harrinya sambil masih penasaran, kembali lagi perawat itu dikamarku. Kucoba lagi menggoda dia. Sekarang mulai ada sedikit perkataan yang keluar dari mulut perawat itu. “Mbak..Mbak..kamu masuk shift pagi terus ya” tanyaku. “Enggak mas, gentian kok, seminggu masuk pagi dan seminggunya lagi masuk malam” jawabnya singkat. “Ohh ya mbak perkenalkan namaku Ajik mbak, salam kenal ya mbak” ajakku kenalan sambil menyodorkan tanganku. “ iyha mas” jawab singkat perawat itu. Setelah beberapa menit memriksaku Farida pun pergi, sampai dipintu kamar farida berucap “Obatnya jangan lupa diminum ya biar cepetsembuh”, sambil dia menutup pintu kamar. Aaaahh siip,akhirnya godaanku nyantol juga, aku pasti bisa mendapatkannya, ujarku dengan senang hati.
Esok harinya waktu itu jam menunujkan pukul 9 pagi, aku menunggu perawat seksi itu gak datang-datang. Aku sempat merasa gelisah “Aaahh hari ini aku gak bisa ketemu dengan Farida” ucapku dalam hati. Tak lama berselang setelah aku mengucap dalam hati, ada suara ketokan pintu “Toook..Took..Tookk… permisi, maaf telat yah, karena tadi aku berangkat jalannya macet banget” ucap si Farida. Dengan Sambil tersenyum bahagia karena yang aku nantikan akhirnya tiba juga akupun menjawab “Iyha gak papa kok mbak, tak kirain mbak berangkat”. Dia hanya tersenyum sambil bergegas mengecek lagi keadaanku.
Kali ini aku semakin berani, suasana yang sepi di kamarku membuatku semakin bergairah. Ditambah dengan pakaian perawat seksi pagi itu sungguh berbeda, dia menggunakan seba ketat, sehingga membuatku semakin nafsu. Aku sangat terpesona dengan pantat padat penuh berisi sehingga aku tak mampu lagi menahan gejolak darah mudahku yang memanas, hingga tanpa sadar tangan kananku menyambar pantat perawat yang pada waktu itu sedang membenahi selimutku. Sungguh kepalang tangung, begitu tangan kananku mendarat di permukakan pantat perawat itu aku terus meremas-remas dengan nafsu yang membara, sehinga aku tak mempedulikan lagi sekeliling sampai pada saat perawat itu mengingatkan aku dengan suara yang begitu lembut bahkan sepertinya suara itu mencoba untuk mengoda dan mempermainkan birahi yang sudah tak tertahankan lagi. Cersex Suster
“Eeeessst.. jangan begitu dong, ini kan masih pagi”, ucapnya lembut, aku semakin bernafsu apalagi saat posisi tubuh perawat itu sedang membungkukkan dadanya yang memungkinkan aku memandangi Payudara yang merekah serta mempesona sungguh mengemaskan, apalagi dua kancing bajunya terlepas, atau ada kemungkinan sengaja di bukanya. Setelah perawat itu merapikan selimut yang menutupi tubuhku, dia meninggalkan kamar tampat aku terkapar dan tersiksa oleh nafsu yang memuncak karena tak tersalurkan. Setelah beberapa menit nafsu itu mereda, aku mulai sadar dan merasa malu dengan tingkah lakuku yang sangat memalukan dan tentunya perawat itu sangat tersinggung terhadap perlakuanku yang tidak senonoh terhadapnya.
Paginya aku berniat untuk meminta maaf kepada perawat yang seksi itu, tapi ternyata perawat lain yang bertugas pada pagi itu. Dan ternyata ada perubahan jadwal, aku semakin merasa berdosa karena mungkin disebabkan tingkah laku kurang ajarku terhadap perawat seksi itu, sehingga dia tidak nyaman lagi menunaikan tugasnya sebagai perawat. Cersex Suster
Jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam, aku bosan melihat TV dan kumatikan saja TV-nya, aku mulai memikirkan suster seksi yang begitu mempesona dan sangat mengairahkan libidoku yang sangat mudah untuk di pancing, tanpa kusadari alat vitalku semakin mengeras dan secara naluri tanganku menyusup ke dalam pakaian yang menempel di badanku, yang sebenarnya sangat longgar dan praktis hanya sekedar menempel saja karena bentuknya seperti daster pendek dengan tali di sisi kanan kirinya. Dan tanganku mulai meremas-remas pusaka kejantananku. Tiba-tiba ujung kepala Penisku serasa dibelai-belai dengan lembut oleh orang lain dan, “Hmm… Bisa aku bantu membelai kepala Penismu ini?”, suara itu terdengar sangat lembut dan mengoda, dan ternyata suara lembut itu keluar dari sepasang bibir yang merah merekah milik perawat seksi itu, dan kedatangannya begitu tiba-tiba hingga tidak kusadari kehadirannya.
Sebelum aku mengeluarkan kata dari mulutku, perawat seksi itu menempelkan telunjuknya ke bibirku, sehingga aku tidak mampu berbuat apa-apa lagi selain tidur telentang serta memandangi gadis seksi berseragam perawat itu dengan kaki yang masih di semen dan menggantung. Perawat itu satu persatu membuka kancing bajunya, lalu di biarkannya seragam itu merambat turun jatuh ke lantai. Payudara yang mempesona itu tampak samakin mempesona, apalagi setelah penutup dada yang terlihat kecil di banding gumpalan daging mulus yang besar dan berisi, membuat tubuhku semakin bergetar dengan nafsu yang tak mampu kukendalikan lagi.
“Kamu pasti selalu memikirkan aku atau paling tidak berfantasi tentang tubuh ini. Sekarang kamu bisa melihatnya dengan jelas bahkan kamu bisa memegang sekaligus merasakan tubuhku ini.” Gadis itu semakin mendekat, hingga tanganku mampu membelai lembut kulit mulus itu.
Perawat tak berseragam itu mencium bibirku dan aku pun tak mau kalah lalu berusaha melumat bibir dan mempermainkan lidahnya, setelah itu kemudian dia naik ke atas tubuhku dengan posisi pantat di atas kepalaku dan kepalanya di atas selangkanganku, dengan lembut dia menyingkap kain yang menutup selangkanganku, karena aku tidak memakai celana dalam sehingga dengan mudahnya perawat itu menelanjangi selangkanganku kemudian dia mengenggam dan meremas-remas hingga Penisku mengeras lalu dia lembutnya menjilati kepala pusakaku yang sudah membengkak itu.
“Ayo dong, mainin juga punyaku”, tegur perawat itu di sela-sela kesibukannya. Tanpa pikir panjang lagi aku melepas celana mungil berwarna pink itu lalu kusingkap rambut yang munutupi liang kewanitaannya, kubelai-belai dengan lembut belahan bibir kewanitaan itu dan aku mulai mempermainkannya dengan lidahku, terasa olehku aroma yang nikmat. Cersex Suster
“Eest… nikmatnya mmh.. uuh..!” Perawat itu mendesah terdengar sangat erotis sekali. “Aaah… huuh..!” Kurasakan begitu nikmatnya serangan yang ia gencarkan, dengan semangat aku menjulurkan lidahku dalam belahan bibir senggamanya yang mempesona itu, kemudian setelah liang sorganya mulai mengeluarkan cairan kenikmatan, kugigit lembut klitoris di liang kewanitaannya, “Ssst.. hhm.. gitu dong kan nikmat, pintar juga kamu huuu.. esst..” Desah perawat itu di tengah deraian birahi yang mengelora. Setelah beberapa lama kemudian dia turun lalu mengambil sesuatu dari saku seragamnya yang tergeletak di lantai, lalu dia kembali mendekat terus ia menyobek bungkusnya dan ternyata barang itu sebuah kondom, setelah itu dia memakaikan kondom tersebut ke batang kejantananku yang sudah keras dan membengkak.
Kemudian sekarang dia menggambil posisi nangkring di atas selangkanganku, lalu dia berusaha memasukkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, begitu kepala kemaluanku sudah dalam posisi yang tepat dia menghempaskan pantatnya ke bawah sampai seluruh batang Penisku tertelan ke dalam liang kewanitaannya, dengan lembut dia mengangkat pantatnya, lalu menghempaskannya lagi, gerakan itu terus ia lakukan dengan mulutnya tak henti-hentinya mendesah dan terlihat olehku kedua Payudaranya yang montok itu ikut terpantul-pantul naik turun begitu indahnya, aku berusaha meraih Payudara itu kemudian aku meremas-remas sambil kupermainkan putingnya dengan jari-jariku.
Desahan yang saling bertautan terdengar semakin membahana, hingga kurasakan tubuh perawat itu menegang, kemudian kurasakan cairan hangat menyembur di batang kemaluanku yang berada di dalam liang senggamanya dengan dibarengi desahan panjang. Tak lama kemudian kurasakan hormonku mengumpul pada satu tempat lalu tanpa dapat kubendung lagi, kejantananku menyemburkan cairan sperma. Sampailah kami pada puncak kenikmatan yang kami dambakan.
“Hhhm… boleh juga kejantananmu”, terlihat air muka perawat itu penuh kepuasan. Setelah dia mengenakan kembali seragamnya tanpa sempat mengenakan pakaian dalamnya ia berlalu keluar ruangan dan meninggalkan celana dalam pink yang masih kugenggam dan batang kemaluanku masih terbungkus kondom dengan sperma di ujungnya, aku sendiri merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih tertinggal dalam diriku. Cersex Suster
Comments are closed.