Cerita Sex Mbak Ninik Terjerat Ngentot Karena Kunci Ketinggalan

Bokep Indo TerbaruBacaan Panas Terjerat Ngentot Karena Kunci Ketinggalan – Narasi Pemerkosaan ABG, Bacaan Dewasa Terhot, Narasi Seks, Narasi Dewasa, Narasi Cabul, Narasi Ngewe, Narasi Ngentot, Terkini, 2022. Namaku Hendriansyah, biasa diundang Hendri. Sekarang ini saya kuliah di salah satunya Sekolah tinggi Pariwisata sekalian bekerja pada sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Cerita yang saya katakan ini adalah cerita riil yang terjadi terjadi saat saya masih tetap duduk di kelas II SMA, di kota Jember, Jawa Timur.
Waktu itu saya ada di sesuatu gang di pusat perkotaan Jember. Di muka rumahku tinggalah seorang wanita, Nia Ramawati namanya, tetapi dia biasa diundang Ninik. Umurnya waktu itu lebih kurang 24 tahun, karenanya saya teratur terbuktigilnya Mbak Ninik. Dia bekerja sebagai kasir di suatu departemen toko di kotaku. Dia cukup elok, jika disaksikan serupa bintang film sinetron Sarah Vi, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang sebahu. Tapi yang paling membuatku kerasan melihatnya adalah buah dadanya yang cantik. Kurang lebih ukuran 36B, buah dada itu terlihat cocok dengan bentuk badannya yang langsing.

Kelompok Bacaan Panas Terjerat Ngentot Karena Kunci Ketinggalan

Bacaan Panas Terjerat Ngentot Karena Kunci Ketinggalan

Bacaan Seks Terkini Keelokan badan Mbak Ninik terlihat terus aduhai saat saya melihat bokongnya. Ini hari saya tidak bisa bohong, ingin sekali kuremas-remas bokongnya yang aduhai tersebut. Bahkan juga jika Mbak Ninik mintaku mencium bokongnya akan kuperbuat. Satu faktor kembali yang membuatku kerasan melihatnya adalah bibirnya yang merah. Ingin sekali saya mencium bibir yang mengembang tersebut. Tentu akan begitu nikmat waktu memikirkan keelokan badannya.

Tiap pagi saat sapu teras tempat tinggalnya, Mbak Ninik teratur menggunakan kaos tanpa lengan dan cuma kenakan celana pendek. Jika dia sedang merunduk, seringkali kali saya melihat bayang-bayang celana dalamnya berwujud segi tiga. Waktu itu penisku segera berdiri dibikinnya. Apalagi jika saat merunduk tidak berkesan bayang-bayang celana dalamnya, saya teratur berpikiran, wah tentu dia tidak menggunakan celana dalam. Selanjutnya saya memikirkan bagaimana ya badan Mbak Ninik jika sedang bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Tersebut yang teratur muncul dalam pikiranku tiap pagi, dan teratur penisku berdiri dibikinnya. Bahkan juga saya janji dalam hati jika kemauanku terkabulkan, saya akan menciumi semua tahapan badan Mbak Ninik. Terutama tahapan bokong, buah dada dan vaginanya, akan kujilati sampai senang.

Malam itu, saya pergi ke rumah Ferri, latihan musik untuk pertunjukan di sekolah. Kebenaran orangtua dan saudaraku pergi ke luar kota . Maka saya sendiri di dalam rumah. Kunci kubawa dan kumasukkan kantong jaket. Karena latihan sampai malam saya keletihan dan tertidur, menjadi terlupakan saat jaketku dipakai Baron, temanku yang bermain drum. Saya baru mengetahui saat sudah sampai di teras rumah.

“Aduh kunci terikut Baron,” ucapku dalam hati. Walau sebenarnya rumah Baron cukup jauh . Apalagi sudah tengah malam, menjadi untuk kembali dan menumpang tidur di dalam rumah Ferri tentu tidak santun. Mau tak mau saya tidur di teras rumah, ya hitung-hitung sekalian menjaga malam.
“Lho masih tetap di luar Hen..”
Saya terheran dengar panggilan itu, kenyataannya Mbak Ninik baru pulang.
“Eh iya.. Mbak Ninik baru pulang,” ucapku membalasnya panggilannya.
“Iya, barusan sehabis pulang dari kerja, saya singgah ke rumah teman yang ulang tahun,” jawabannya.
“Kok kalian tidur di luar Hen.”
“Anu.. kuncinya terikut teman, menjadi ya tidak dapat masuk,” jawabku.
Sebetulnya saya mengharap agar Mbak Ninik memberikan tumpangan tidur di tempat tinggalnya. Seterusnya Mbak Ninik buka pintu rumah, tetapi keliatannya dia alami kesusahaan. Karena sehabis dipaksakan-paksa pintunya masih tetap tidak ingin terbuka. Melihat faktor itu saya selekasnya mendekati dan mengenalkan kontribusi.

“Mengapa Mbak, pintunya macet..”
“Iya, bisa dibuktikan semenjak tempo hari pintunya cukup rusak, saya lupa terbuktigil tukang untuk melakukan perbaikan.” jawab Mbak Ninik.
“Kamu bisa membuka, Hen.” sambungnya.
“Coba Mbak, saya tolong.” jawabku, sekalian ambil obeng dan tang dari motorku.
Saya mulai berpenampilan, ya sedikit-sedikit saya punyai talenta Mc Gayver. Tapi yang membuatku benar-benar semangat adalah unggulan agar Mbak Ninik memberikan tumpangan tidur di tempat tinggalnya.

“Kletek.. kletek…” pada akhirnya pintu terbuka. Aku juga lega.
“Wah pintar kalian Hen, belajar darimanakah.”
“Ah, tidak kok Mbak.. mahfum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bergurau.
“Terima kasih ya Hen,” tutur Mbak Ninik sekalian masuk ke rumah.
Saya cukup bersedih, kenyataannya dia tidak menawariku tidur di tempat tinggalnya. Saya kembali berbaring di atas bangku terasku. Tapi beragam saat selanjutnya. Mbak Ninik keluar dan mendekatiku.
“Tidur di luar tidak dingin. Jika ingin, tidur di rumahku saja Hen,” kata Mbak Ninik.
“Ah, tidak perlu Mbak, agar saya tidur di sini saja, sudah terbiasa kok, “jawabku basa-basi.
“Kelak sakit lho. Mari masuk saja, tidak apapun kok.. mari.”
Pada akhirnya saya juga masuk, karena tersebut yang aku inginkan.

“Mbak, saya tidur di atas bangku saja.”
Aku segera merebahkan badanku di atas sofa yang ada di ruangan tamu.
“Ini bantal dan selimutnya Hen.”
Saya tersentak terkejut melihat Mbak Ninik tiba mendekatiku yang nyaris lelap. Apalagi waktu tidur saya buka bajuku dan cuma menggunakan celena pendek.
“Oh, maaf Mbak, saya terlatih tidur tidak gunakan pakaian,” ujarku.
“Oh tidak pa-pa Hen, telanjang tidak pa-pa.”
“Betul Mbak, saya telanjang tidak pa-pa,” ujarku memikat.
“Tidak pa-pa, ini selimutnya, jika tidak kurang hangat berada di kamarku,” kata Mbak Ninik sekalian masuk kamar.

Saya terheran saat terima bantal dan selimutnya, karena Mbak Ninik cuma menggunakan baju tidur yang tipis menjadi dengan kabur saya bisa melihat semua badan Mbak Ninik. Apalagi dia tidak kenakan apapun kembali dalam baju tidur tipis tersebut. Saya terpikir ucapannya jika selimut lebih hangat berada di kamarnya. Langsung saya mendekati kamar Mbak Ninik. Kenyataannya pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya masih tetap berpijar, menjadi saya bisa melihat Mbak Ninik tidur dan bajunya sedikit terbuka. Saya membulatkan tekad masuk kamarnya.

“Tidak kurang hangat selimutnya Hen,” kata Mbak Ninik.
“Iya Mbak, mana selimut yang hangat,” jawabku membulatkan tekad.
“Ini di sini,” kata Mbak Ninik sekalian menunjuk tempat tidurnya.
Saya beraga ragu dan bingung. Tapi saya memahami Mbak Ninik ingin saya tidur dengannya. Mungkin saja dia ingin saya.., Pikiranku melayang-layang ke mana saja. Faktor itu membuat penisku memulai berdiri. Ditambah saat melihat badan Mbak Ninik yang tertutup kain tipis tersebut.

“Sudah jangan bengong, mari sini naik,” kata Mbak Ninik.
“Eits, ucapnya barusan ingin telanjang, kok masih tetap gunakan celana pendek, membuka donk kan asyik,” kata Mbak Ninik saat saya akan naik tempat tidurnya.
Ini hari saya sangat terkejut, tidak menduga dia segera mintaku telanjang. Tetapi kuturuti tekadnya dan buka celana singkat berikut cekana dalamku. Waktu itu penisku sudah berdiri.
“Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat,” ucapnya.
“Mbak tidak adil donk jika cuma saya yang bugil, Mbak donk,” kataku.
“OK Hen, kalian ingin membuka bajuku.”
Kembali saya terkejut dibikinnya, saya sangat tidak menduga Mbak Ninik bicara faktor tersebut. Dia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Saya bisa dibuktikan baru ini hari tidur bersama wanita, menjadi waktu memikirkan badan Mbak Ninik penisku sudah berdiri.

“Mari bukalah bajuku,” kata Mbak Ninik.
Saya selekasnya buka baju tidurnya yang tipis. Saat tersebut saya sangat melihat panorama cantik yang masih belum sebelumnya sempat kualami. Jika melihat wanita bugil di film sich sudah seringkali, tetapi melihat secara langsung baru ini hari.

Sehabis Mbak Ninik sangat bugil, tanganku selekasnya meperbuat kerjanya. Saya segera meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Bukan hanya itu, saya mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Ninik ternyata keasikan dengan hisapanku. Semua itu masih tetap dibuat posisi berdiri.

“Oh, Hen sangat nikmat rasanya..”
Saya terus mengisap puting susunya dengan garang. Tanganku mulai meraba-raba semua badan Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas bokong Mbak Ninik. Bokong yang padat dan sintal itu sangat asyik diremas-remas. Sehabis senang mengisap buah dada, mulutku ingin mencium bibir Mbak Ninik yang merah.

“Hen, kalian ahli meperbuatnya, sudah seringkali ya,” ucapnya.
“Ah ini baru pertama kalinya Mbak, saya meperbuat seperti yang kusaksikan di film blue,” jawabku.
Saya terus menciumi setiap tahapan tubun Mbak Ninik. Saya merunduk sampai kepalaku temukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu tutupi sela vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak begitu tebal, mungkin seringkali dicukur. Saya mencium dan menjilat-jilatinya. Tanganku masih tetap meremas-remas bokong Mbak Ninik . Maka dengan posisi itu saya merengkuh semua tahapan bawah badan Mbak Ninik.

“Naik tempat tidur yok,” tutur Mbak Ninik.
Aku segera menggendongnya dan merebahkan di tempat tidur. Mbak Ninik tidur secara telentang dan paha terbuka. Badannya bisa dibuktikan cantik dengan buah dada yang melawan dan bulu vaginanya yang hitam sangat indah. Saya mencium lagi dam menjilat-jilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu warna kemerahan dan keluarkan wewangian wangi. Mungkin Mbak Ninik rajin memiara vaginanya. Saat kubuka vaginanya, saya temukan klitorisnya yang serupa biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggelinjang keasikan sampai pahanya sedikit tutup. Saya terjepit antara paha mulus itu berasa hangat dan nikmat.

Bacaan Panas Terjerat Ngentot Karena Kunci Ketinggalan

 

“Belum juga senang menjilat-jilatinya Hen.”
“Iya Mbak, punyamu benar-benar asyik dicicipi.”
“Mengganti lebih nikmat donk.”
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang cukup tutup. Kuraba sesaat bulu yang tutupi vaginanya. Selanjutnya sekalian menggenggam penisku yang berdiri luar biasa, kumasukkan tangkai kemaluanku itu ke vagina Mbak Ninik.

“Oh, Mbak ini enaknya.. ah.. ah..”
“Terus Hen, masukan sampai habis.. ah.. ah..”
Saya terus masukkan penisku sampai habis. Kenyataannya penisku yang 17 cm itu masuk semua ke vagina Mbak Ninik. Selanjutnya saya awali dengan pergerakan turun naik dan mundur-maju.
“Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..”
Terus lama pergerakan maju undurku terus luar biasa. Itu membuat Mbak Ninik terus menggelinjang keasikan.
“Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah..”
Sehabis beragam saat meperbuat mundur-maju, Mbak Ninik mintaku luar biasa penis. Ternyata dia ingin ganti posisi. Ini hari saya tidur telentang. Dengan demikian penisku berkesan berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik menggenggam kendalian permainan. Diremasnya penisku sekalian dikulumnya. Saya kelonjotan rasakan enaknya kuluman Mbak Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang terdapat lidahnya. Sehabis senang mengulum penisku, dia mulai arahkan penisku sampai pas di bawah vaginanya. Seterusnya dia bergerak naik turun, menjadi penisku habis masuk ke vaginanya.

“Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh..”
Sekalian rasakan kepuasan itu, kadang-kadang saya meremas-remas buah dada Mbak Ninik. Jika dia merunduk saya mencium buah dada itu, kadang-kadang saya mencium bibir Mbak Ninik.
“Oh Hen punyamu Oke .. ah.. oh.. ah..”
“Punyamu nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”
Mbak Ninik ternyata terus keasikan, pergerakan naik-turunnya terus kuat. Saya rasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu berasa hangat apalagi pergerakan Mbak Ninik dibarengi pinggulnya yang bergoyang. Saya merasa penisku seperti diapit capitan dari daging yang hangat dan nikmat.

“Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
“Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt..”
Sehabis dengan pergerakan naik turun, Mbak Ninik melepaskan penisku. Dia ingin ganti posisi kembali. Ini hari dia nungging dengan bokong menghadapku. Terlihat olehku bokongnya seperti dua bantal yang empuk dengan sela nikmat di tengah-tengahnya. Saat sebelum bungkusukan penisku, saya menciumi dulu bokong tersebut. Kujilati, bahkan juga sampai ke sela duburnya. Saya tidak perduli dengan segala hal, yang terpenting buatku bokong Mbak Ninik sekarang ini jadi barang yang begitu nikmat dan wajib kunikmati.

“Hen, mari masukan punyamu saya tidak tahaan nih,” kata Mbak Ninik.
Keliatannya dia sudah tidak sabar terima hunjaman penisku.
“Eh iya Mbak, habis bokong Mbak sangat nikmat, saya menjadi tidak tahan,” jawabku.
Selanjutnya saya selekasnya ambil posisi, kupegang bokongnya dan kuarahkan penisku pas di sela vaginanya. Seterusnya penisku menusuk dengan garang vagina Mbak Ninik. Sangat nikmat rasanya saat penisku masuk dari belakang. Saya terus menyerang mundur-maju dan lama-lama semakin keras.

“Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen…”
“Mbak Ninik.. sedap sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”
Kembali saya meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik semakin bertambah licin . Maka saya terus keras gerakkan penisku mundur-maju.Mbak Ninik berkelonjotan, dia pejamkan mata meredam rasa nikmat yang teramat benar-benar. Ternyata dia sudah orgasme. Saya rasakan faktor yang masih sama.

“Mbak.. saya ingin keluar nih, saya tidak tahan kembali..”
Kutarik penisku keluar sela duburnya dan dari penisku keluar sperma warna putih. Sperma itu muncrat di atas bokong Mbak Ninik yang masih tetap menungging. Saya meratakan spermaku dengan ujung penisku yang kadang-kadang masih tetap keluarkan sperma. Begitu nikmat rasanya saat ujung penisku sentuh bokong Mbak Ninik.
“Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. sangat nikmat dech.. Luar biasa.. permainan Mbak benar-benar luar biasa..”
“Kamu Hen, penismu luar biasa.. hangat dan nikmat..”

Kami berangkulan di tempat tidur itu, tidak berasa sudah satu jam lebih kita nikmati permainan tersebut. Seterusnya karena capek kita tertidur nyenyak. Keesokannya kita tersadarkan dan masih tetap berangkulan. Waktu itu jam sudah jam 09:30 pagi. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Memerkosa ABG Seksi

“Kamu tidak sekolah Hen,” bertanya Mbak Ninik.
“Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja.”
“Saya masuk sore, menjadi dapat bangun cukup siang..”
Selanjutnya Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Saya meng ikutinya, kita mandi berdua dan saat mandi kembali kita meperbuat permainan nikmat tersebut. Mesikipun dengan posisi berdiri, badan Mbak Ninik nikmat. Pada akhirnya jam 14:30 saya pergi ke rumah Baron dan ambil kunci rumahku. Tetapi sepanjang perjalanan saya tidak bisa lupakan malam tersebut. Tersebut saat pertama saya meperbuat permainan nikmat dengan seorang wanita.

Sekarang saat saya kuliah dan bekerja di Denpasar, saya masih tetap seringkali ingat waktu itu. Jika kebenaran pulang ke Jember, saya teratur singgah ke rumah Mbak Ninik dan nikmati lagi permainan nikmat. Untung sekarang dia sudah berpindah, menjadi jika saya tidur di dalam rumah Mbak Ninik, orang tuaku tidak paham. Kubilang saya tidur di dalam rumah teman SMA. Satu kali lagi ini adalah cerita riil dan sangat terjadi.

Koleksi Narasi Dewasa Seks ABG Perawan, Narasi Dewasa Seks SMA, Narasi Dewasa Seks Gangbang, Narasi Dewasa Seks SPG, Narasi Dewasa Seks ABG Bispak, Narasi Dewasa Seks Mode, Narasi Dewasa Seks Suster, Narasi Dewasa Seks Janda Binal, Narasi Dewasa Seks Mahasiswi Bispak.

Comments are closed.